aku memilih menggandrungi salib
kamu menggantungkan hiasan berbentuk ketupat
di pohon Natal ku gantung ornamen malaikat
kamu melafalkan bahasa Arab,
sementara lidahku lebih fasih melafalkan bahasa Latin
kamu bersujud
aku berlutut
kamu berseru, "Allahu akbar!"
aku menimpali dengan, "Halleluya!"
ketika ditampar kamu balas menampar
supaya orang itu tahu dia tidak boleh seenaknya menampar
sementara aku memberikan pipi satunya lagi untuk ditampar
supaya orang itu tahu segala sesuatu tidak harus dilakukan dengan kekerasan
ketika kita berdua,
ada saatnya kamu asyik memujaNya
sambil jemarimu menggulirkan tasbih satu per satu
aku terhanyut dalam butir-butir rosarioku
kita memujaNya bersama
tidakkah kamu pikir semua itu indah?
menurut kita indah, menurut mereka tidak
kenapa cara yang berbeda,
membuat kita tidak boleh saling jatuh cinta?
No comments:
Post a Comment