Sunday, 22 April 2012

Suatu Malam yang Tidak Hanya Basah, Tapi Juga Kuyup

suatu malam
setelah tubuhku remuk
asaku dipatahkan
tercecer berserakan
sepanjang jalan
digodai hujan
titik-titiknya mencolek genit
coba mengusik
aku tak tertarik
aku remuk redam

tidakkah kau lihat?
aku kini tidak hanya basah,
tetapi juga kuyup?
air mataku atau air mataMu kah?
basahi sekujur tubuhku
tanganku atau tanganMu kah?
memelukku penuh, utuh.

pandang aku Bapa...
hadapi aku
mengetuk di pintuMu
tak mampu berpaling ke pintu lain
terpaku jadi hiasan
di halaman rumahMu

No comments:

Post a Comment