Tuesday 1 May 2012

Nggak Bisa Pacaran Main-Main

"Kita mah masih muda. Ngapain serius-seriusan? Sekarang mah cari aja dulu yang buat seneng-senengan."
Itu yang dikatakan oleh dua orang teman saya sore tadi.

Ketika mendengar itu, saya berpikir kenapa saya tidak bisa berpikir seperti mereka? Padahal saya sama mudanya dengan mereka. Ah..., apa saya ini terlalu serius menyikapi hal-hal yang berkaitan dengan pacaran? Tapi apa terlalu serius menanggapinya itu juga salah?

Konsep saya, pacaran itu ya memang untuk serius, targetnya bisa menjadi yang terakhir. Itu kenapa saya belum punya pacar sampai sekarang. Kalau orang-orang nanya, ya saya jawab karena saya mencari orang yang tepat. Kalau ditanya yang tepat itu yang seperti apa, saat ini akan jawab saya belum tahu. Sebut saja, saya akan tahu ketika saya sudah menemukannya.

Bisa jadi orang itu belum saya kenal sekarang. Bisa jadi juga sudah, hanya saja belum saya sadari. Saya tidak bisa mendeskripsikan kriteria orang yang tepat itu. 



Dan mau dipikirkan seperti apa pun, saya tidak bisa mengubah konsep pacaran saya. Saya tidak bisa pacaran dengan siapapun hanya untuk mendapatkan perhatian spesial, ucapan selamat pagi, selamat malam, atau selamat berjuang. Saya ya saya, dengan konsep saya. Dengan hati saya yang sering dibilang sudah beku. Bukan dingin lagi, tetapi beku. Mungkin benar, hati saya ini beku. Tapi bukan berarti tidak bisa dicairkan lagi bukan?

Kalau ditanya mau pacaran atau tidak, saya jawab mau. Siapa sih yang tidak mau? Saya masih mau pacaran, belum mau untuk nikah. Tapi saya tidak mau sembarangan memutuskan untuk pacaran, hingga akhirnya saya menyesal ketika hubungan itu berakhir. Buat apa? Dalam hemat saya, yang seperti itu justru membuang waktu dan energi. Apa bedanya pacaran dengan sahabat kalau begitu?

No comments:

Post a Comment